Magetan,seputarjatim.co.id –Kekerasan terhadap anak belakangan ini meningkat, Dalam tiga bulan terakhir terjadi kejadian rudapaksa terhadap anak sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Magetan, Suwata menyampaikan untuk mengurangi kekerasan di sokolah,pihaknya meminta wali kelas, guru Bimbingan dan Konseling (BK) lebih aktif memantau keseharian siswa di sekolah, tidak hanya menanti laporan kejadian.
“Kita harus aktif untuk memantau siswa, Kalau ada gelagat yang agak nyeleneh misalnya, harus segera tanggap. Gak boleh cuek. Toh, pendidikan sekarang gak melulu akademik, tapi juga penanaman karakter,” jelasnya. Jumat (17/11/2023).
Suwata juga menjelaskan bahwa kekerasan verbal memiliki dampak yang tak bisa langsung hilang. Hal itu harus dihindari di sekolah.
“Kalau dijewer mungkin sakitnya bisa cepat hilang, tapi nek diuneni itu kan sakitnya di sini. Kejadian self harm misalnya, sebagian besar sebabnya karena dibanding-bandingkan dengan yang lain,” ungkap Suwata.
Suwata meminta sekolah untuk mengadakan Parenting.
“Sekali-sekali orang tua didatangkan untuk mendiskusikan perkembangan siswa,” katanya.
Kepala Dispora juga menyampaikan bahwa untuk menangani kekerasan di Sekolah,pihaknya membentuk Satgas Penanganan Kekerasan di setiap sekolah, khususnya tingkat SMP.
“Ini bagian dari upaya kami untuk mengurangi kekerasan di sekolah. Harapannya, ada gerakan, ada aktivitas khusus untuk mengamati anak-anak,” pungkasnya.(red)