Sabtu, 16 Agustus 2025
BerandaPolitikWahyu Kurniawan Caleg Demokrat Magetan Dapil 1 : Saatnya yang Muda Mengabdi

Wahyu Kurniawan Caleg Demokrat Magetan Dapil 1 : Saatnya yang Muda Mengabdi

-

Magetan,seputarjatim.co.id-Wahyu Kurniawan Caleg nomor 1 dari Partai Demokrat untuk Dapil Magetan 1 (Magetan-Panekan) Bersama pegawainya sedang menyiapkan baliho yang bertuliskan “Saatnya yang Muda Mengabdi” sebagai media kampanye dirinya.

Wahyu menyampaikan bahwa ada ratusan baliho untuk media kampanye dirinya.

“Ada beberapa ukuran baliho, ada yang besar ukuran 2 kali 3 ada sekitar 90. Kalau yang satu kali dua 200-an,dan baliho ini menambah gambar yang sudah terpasang sebelumnya.” kata Wahyu, Jumat (02/12/2023).

Wahyu juga menjelaskan dirinya memutuskan maju menjadi calon legislatif karena banyak faktor. Yang paling mendasari karena dia besar dari keluarga petani.

“Saya anak petani. Ada banyak problem di bidang pertanian. Tenaga kerja, pupuk, regenerasi. Saya mendampingi bapak melakukan protes ke dinas dan seterusnya,” jelas Wahyu.

Tak hanya di bidang pertanian, Wahyu juga menggeluti dunia usaha mebel, bahkan sampai saat ini Wahyu juga aktif di kelompok UMKM perkayuan, bergabung juga di kepengurusan Rumah Promosi Magetan.

Wahyu Kurniawan Caleg partai Demokrat dapil 1 bersama karyawanya siapkan baliho

“Ada banyak potensi yang bisa dikembangkan. Di wisata, kalau ada ikon cinderamata dari Magetan berbahan kayu kan menarik itu,” imbuhnya.

Wahyu terdorong untuk nyaleg banyaknya problem dan potensi yang di miliki Magetan.

 “Saya biasa banyak aktivitas. Anak muda terus duduk-dukuk saja malah kayak njarem sendiri,” katanya sembari tertawa.

Dorongan untuk mewakafkan dirinya bagi Magetan itu terus menguat. Hingga mengalahkan kenyamanannya sebagai pengusaha muda yang telah memiliki omzet ratusan juta per bulan.

“Magetan bisa sangat berkembang lebih dari sekarang. Saya akan memberikan tenaga dan pikiran saya untuk itu,” jelas caleg muda dari partai Demokrat yang berusia 38 tahun itu.

Bisnis mebel yang digeluti menempa Wahyu menjadi pribadi yang tidak obral janji, namun sebaliknya menepati janji. Sejak 6 tahun memimpin usaha mebel yang diwariskan mertuanya, Wahyu belajar dua hal.

“Bisnis kami dibangun dengan meletakkan kepercayaan di atas segalanya. Ada pesanan lalu kami janjikan selesai pada hari H. Ya, harus tepat. Janji harus ditepati. Sehingga, saya belajar mebel juga. Bukan terus gak bisa apa-apa. Urusan finishing saya bisa, sehingga kalau ada pegawai yang berhalangan saya kerjakan demi ketepatan janji,” ungkap Wahyu yang memiliki 15 karyawan itu.

Wahyu mengatakan kalau tidak anak muda siapa lagi? Sudah saatnya yang muda mengabdi.(*)

Print Friendly, PDF & Email

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru