Magetan,seputarjatim.co.id– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional. Kabupaten Magetan sukses menyabet penghargaan bergengsi dalam Kategori Kinerja Akselerasi Pelaksanaan Program Strategis Nasional Sektor Pengendalian Inflasi dalam ajang Program Apresiasi Kinerja Pemerintah Daerah 2025.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia kepada Wakil Bupati Magetan, Suyatni Priasmoro, dalam acara “Apresiasi Kinerja Pemerintah Daerah 2025” yang digelar di Jakarta pada 1 Desember 2025. Pengakuan ini menjadi bentuk apresiasi dari Pemerintah Pusat atas upaya dan kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Magetan yang dinilai sangat baik dalam mengakselerasi program strategis nasional, khususnya di sektor vital pengendalian harga dan inflasi.
Keberhasilan Magetan meraih penghargaan ini tidak terlepas dari langkah-langkah konkret dan strategi komprehensif yang diimplementasikan oleh TPID setempat, yang berfokus pada tiga pilar utama: intervensi pasar, peningkatan produksi pangan, dan langkah khusus merespons lonjakan harga
Untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga, TPID Magetan secara rutin melaksanakan sidak harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar tradisional dan distributor. Mereka juga aktif menggelar pasar murah, Operasi Pasar Minyak Kita, serta Gerakan Pangan Murah di berbagai lokasi kecamatan.
Selain itu, Magetan memperkuat jaringannya melalui kerja sama Business to Business (B2B) dengan daerah sekitar seperti Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ngawi, Karanganyar, dan Bojonegoro, demi menjamin kelancaran pasokan komoditas.
Guna mengatasi inflasi dari sisi hulu, Pemkab Magetan mengambil kebijakan berani dalam meningkatkan produksi pangan strategis:
Padi: Magetan mendorong penanaman padi dengan target panen 4 kali setahun (IP400) di Kecamatan Bendo dan Takeran. Program ini didukung penuh oleh anggaran ketahanan pangan untuk pengadaan benih, pupuk organik, dan pupuk NPK. Sinergi dengan Kodim Magetan juga diperkuat untuk pendampingan. Pemkab juga fokus pada pembangunan dan perbaikan infrastruktur pertanian seperti saluran irigasi dan jalan usaha tani.
Cabai: Untuk memastikan ketersediaan cabai berkelanjutan, Pemkab menerapkan pola tanam off-season saat musim penghujan (Oktober-Desember). Bantuan benih diberikan secara bertahap kepada kelompok tani dan masyarakat, bahkan didirikan Smart Green House untuk penanaman cabai di segala musim.
Peternakan (Daging & Telur): Magetan berupaya menjamin pasokan protein hewani dengan layanan Inseminasi Buatan (IB), pemberian obat dan vaksin ternak, serta menyediakan dua Rumah Potong Hewan (RPH) bersertifikat halal dan Nomor Kontrol Veteriner (NKV) di Plaosan dan Magetan. Edukasi kepada generasi milenial juga gencar dilakukan untuk regenerasi pelaku usaha peternakan.
Menyikapi kenaikan harga beras yang terjadi pada Oktober 2025, TPID Magetan, bersama Satgas Pangan Polres dan Bulog, bertindak cepat dengan melakukan sidak harga dan stok di pasar rakyat dan toko ritel modern. Langkah tegas berupa pemberian surat teguran juga dilayangkan kepada toko ritel modern yang kedapatan menjual harga beras di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Bupati Magetan, Nanik Sumantri, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang tinggi.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Magetan, kami mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada seluruh pihak, mulai dari TPID, petani, peternak, pelaku usaha, hingga seluruh masyarakat, atas kolaborasi dan kerja keras yang telah mengantarkan Magetan meraih pengakuan nasional ini,” ujar Bupati Nanik Sumantri,Selasa(2/12/2025).
Beliau menegaskan, Pemkab Magetan berkomitmen penuh untuk terus mengakselerasi program strategis demi menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakat Magetan secara berkelanjutan.(ryn)
