Selasa, 30 Desember 2025
BerandaDaerahProgram MBG Jadi "Jurus Ampuh" Kurangi Pengangguran dan Gerakkan UMKM di Magetan

Program MBG Jadi “Jurus Ampuh” Kurangi Pengangguran dan Gerakkan UMKM di Magetan

-

Magetan,seputarjatim.co.id– Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat tidak hanya berfokus pada perbaikan gizi pada anak, namun juga memberikan dampak ekonomi signifikan, khususnya dalam penyerapan tenaga kerja dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Magetan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Kabupaten Magetan, Arief Ridwan, mengungkapkan bahwa realisasi program MBG berpotensi besar menekan angka pengangguran terbuka di wilayahnya. Potensi ini muncul dari tingginya kebutuhan sumber daya manusia (SDM) untuk operasional di setiap Sentra Pelayanan Program Gizi (SPPG).

“Dampaknya terhadap penyerapan tenaga kerja sangat terasa. Setiap satu SPPG diperkirakan membutuhkan sekitar 40 orang pekerja untuk operasionalnya,” jelas Arief Ridwan,Kamis(27/11/2025).

Data terkini menunjukkan bahwa 14 unit SPPG telah beroperasi di Magetan, secara langsung menyerap sekitar 560 tenaga kerja lokal baru. Angka ini diprediksi akan melonjak drastis seiring rencana Pemerintah Kabupaten Magetan mengembangkan total 48 unit SPPG di seluruh wilayah.

Jika target 48 unit terealisasi, ribuan peluang kerja baru akan terbuka, mulai dari tenaga masak, distribusi, hingga administrasi.

Arief optimistis, inisiatif padat karya melalui MBG ini menjadi solusi konkret di tengah tantangan ketenagakerjaan. Saat ini, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Magetan berada di angka 3,26 persen, atau setara dengan sekitar 13.000 jiwa.

“Walaupun mungkin belum menuntaskan masalah secara total, program ini sudah sangat membantu mengurangi pengangguran. Dengan berjalannya MBG, saya yakin jumlah pengangguran di Magetan akan berkurang secara bertahap,” imbuhnya.

Dampak positif MBG juga merambah sektor UMKM. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Kartini, menegaskan bahwa ratusan UMKM dan koperasi kini berhasil dilibatkan dalam rantai pasok program MBG, mulai dari penyediaan bahan baku hingga pengolahan makanan.

“Ini adalah bukti bahwa program pemerintah bisa disinergikan dengan upaya peningkatan ekonomi masyarakat,dan saat ini kami trus melakukan pendampingan baik bagi koperasi maupun umkm” kata Kartini.

“Adanya kepastian permintaan dari program ini membuat UMKM dapat berproduksi secara berkelanjutan, dan ini otomatis meningkatkan perekonomian mereka.” imbuhnya

Salah satu pelaku usaha yang sukses menangkap peluang dari program ini adalah Beni Sartono (42), pemuda asal Kelurahan Tebon, Kecamatan Barat, Magetan. Beni, yang awalnya dikenal sebagai konten kreator, kini bertransformasi menjadi salah satu penyuplai ikan lele utama untuk kebutuhan MBG di Magetan dan wilayah sekitar.

Dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, bisnis suplai lele Beni tumbuh masif, mampu memasok sekitar 1,2 ton ikan lele setiap minggu ke sejumlah SPPG.

“Saya bersyukur sekali dengan adanya program MBG ini. Ini benar-benar membuka peluang rezeki yang sangat besar bagi saya,” ujar Beni.

Tak hanya menguntungkan diri sendiri, pesanan besar ini juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya. Beni telah merekrut delapan pekerja serta menjalin skema kemitraan dengan peternak-peternak lele kecil di Kelurahan Tebon. Hal ini menjadikan Beni sebagai mata rantai yang efektif dalam menggerakkan perekonomian kolektif peternak lokal.

Kisah Beni menegaskan dampak berlipat ganda dari program gizi nasional: mencerdaskan anak bangsa melalui asupan gizi yang baik, sekaligus memberdayakan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan lokal.(ryn)

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti

Berita Terbaru