Senin, 18 Agustus 2025
BerandaPeristiwaDialog Kebangsaan di Hari Pahlawan, Gus Ridho : Santri adalah Pahlawan

Dialog Kebangsaan di Hari Pahlawan, Gus Ridho : Santri adalah Pahlawan

-

Magetan,seputarjatim.co.id – Dialog Kebangsaan yang di gelar tepat pada Hari Pahlawan 10 November 2023 yang di laksanakan di Pondok Pesantren Al Muslimun, Plaosan, Magetan.

Dalam dialog Kebangsaan dengan menghadirkan beberapa narasumber yakni, Pengasuh Pondok Pesatren Al Muslimun, Lufti Haidar, Pengasuh Pondok Pesatren Ar Rohman Tegalrejo, Ridho Rifai, dan Anggota Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia, Muries Subiyantoro.

Dialog Kebangsaan bertema, “Dengan Semangat Hari Pahlawan Mari Kita Tingkatkan Peran Pondok Pesantren dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan serta Meningkatkan Rasa Nasionalisme kebangsaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.” dan dihadiri sekitar 250 santri dan santriwati, Pondok Pesantren Al Muslimun, dan Forkopimca Plaosan, serta kepala desa.

Gus Ridho Pengasuh Pondok Pesatren Ar Rohman Tegalrejo, menyampaikan bahwa dalam sejarahnya santri adalah Pahlawan.

“Santri adalah pahlawan. Jika kita lihat kembali sejarahnya, Hari Santri itu diperingati karena fatwa jihad pada 22 Oktober 1945. Ulama dan santri memiliki peran dalam mempertahankan kemerdekaan,” kata Gus Ridho.

Gus Ridho menambahkan pondok pesantren dan santri harus kreatif sebagai cara untuk melanjutkan perjuangan ulama dan santri yang menjadi pahlawan.

Menurut Gus Ridho, belajar di pondok ada dua pilar yang harus dimasukkan sekarang ini, yakni wirausaha dan teknologi.

“Sekarang tidak bisa di pondok belajar melulu agama. Harus dikolaborasikan dengan kurikulum wirausaha dan perkembangan teknologi agar santri bisa tetap jadi pahlawan,” kata Gus Ridho yang juga Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren di Magetan.

Muries Subiyantoro yang merupakan Keluarga Pahlawan Nasional R.M.T.A. Soerjo juga mengungkapkan sejarah kepahlawanan ulama,santri dan juga pondok pesantren.

“Dalam literasi yang saya ketahui, Gubernur Soerjo meminta fatwa ulama mengenai cinta tanah air dan membela kemerdekaan pada waktu itu. Sehingga, meletuslah perlawanan arek-arek suroboyo dalam pertempuran 10 Nopember,” kata muris

Muries juga menyampaikan, dulu musuhnya adalah penjajah. Sekarang, bangsa sendiri, karena itu menjadi tidak gampang. Muries mengatakan musuh sekarang, kemiskinan dan kebodohan.

“Indonesia ini surga globalisasi, sehingga masuk juga paham terorisme dan radikalisme. Ini bisa diperangi salah satunya dengan peran pondok pesantren, ulama, dan santri yang mau belajar agar benar-benar menjadi harapan bangsa, yang menyelesaikan persoalan bangsa salah satunya, kemiskinan dan kebodohan,” jelasnya.(red)

Print Friendly, PDF & Email

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru