Magetan, seputarjatim.co.id – Pencapaian target pembangunan RTLH hingga 25 Desember 2022 telah tercapai sesuai dengan dedikasi nyata Pemkab Magetan melalui Dinas Perkim ( Perumahan dan Pemukiman) menyerahkan RTLH ( Rumah Tak Layak Huni) kepada warga dan masyarakat, yang digelar di GOR Goyang kelurahan Mranggen, Kecamatan Maospati, Magetan. Selasa (20/12/2022)
Ratusan unit rumah tidak layak huni (RTLH) di Magetan terus diperbaiki lewat berbagai program setiap tahun. Salah satunya melalui program Peningkatan Kualitas Perumahan Swadaya yang menggunakan anggaran dana alokasi khusus (DAK) tahun 2022. Sesuai dengan hal ini,
Bupati Magetan, Suprawoto yang didampingi Kepala Dinas Perkim Sudiro menyerahkan kepada perwakilan penerim bantuan RTLH secara simbolis.
Bupati Magetan menyampaikan, bahwa dulu pertama kali dirinya menjabat Bupati terdapat 7.000 akan tetapi yang bisa diselesaikan sekitan 3.000 an jumlah penerima.
“Saya ingat betul terkait data tersebut, waktu itu saya mewanti-wanti juga kepada Dinas Perkir agar memprioritaskan yang sangat urgen, disini saya menyampaikan kepada seluruh komponen yang telah menyelesaikan program RTLH ini, sehingga masyarakat tidak was-was lagi untuk menempatu hujianya,” ungkapnya
“Hingga saat ini dari program tersebut belum bisa selesai semuanya, setidaknya kita semua sudah berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat.”tambahnya
Sementara itu, Kepala Dinas Perkim Magetan, Sudiro menambahkan, bahwa ditahun ini terdapat 1.000 lebih warga yang masuk kategori penerima bantuan RTLH.
“Dari DAK sekitar kurang lebih 100 rumah pembangunan baru, BSPS terdapat 513 unit, dari pemerintah kabupaten magetan/DAU kita laksanakan perbaikan sejumlah 411 unit, dari rincian ini anggaranya diambil dari anggaran pemerintah daerah, sebagian besar dari DPUPR, serta dari berbagai lembaga Baznas, Perbankan, dan semua potensi kita gerakan,”tuturnya
“Untuk itu kita semua hadir ditengah-tengah masyarakat untuk membantunya, bantuan seperti rehabilitasi rumah-rumah yang sudah tidak layak huni, selain itu juga bantuan subsidi dari pemerintah untuk rumah lusuh,” tambahnya
“Kami berharap kepada Pemerintah Pusat serta teman-teman swasta lainya untuk membantu memikirkan masyarakat, di mana masih ada data 4.000 lebih yang hingga saat ini belum bisa kami sentuh.”tutupnya(Ryn))