Magetan,seputarjatim.co.id – Terkait informasi jalan pertanian,Warga Maospati datanggi kantor Kelurahan.
Kedatangan warga ke Kantor kelurahan itu karena percaya informasi dari sumber yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Warga mendapat informasi bahwa jalan tersebut hanya untuk Unesa.
Bambang warga rt 20 yang merupakan perwakilan warga menyampaikan bahwa pembangunan jalan tersebut mengambil tanah warga dan pembangunannya tanpa sosialisasi.
“Dulu jalan ini lebarnya hanya 3 meter dan sekarang 6 meter,dan pembangunan ini tanpa disosialisasikan dan mengambil tanah milik warga,” ucapnya.Kamis(16/01/2025).

Sementara itu Kepala Kelurahan Maospati,Indra Ariesta Ardy menjelaskan terkait pembangunan jalan pertanian yang menuju kampus UNESA.
“Sejak saya hadir di Maospati tahun 2023,saya selalu update terkait pembangunan kampus Unesa disetiap pertemuan di tingkat RT bahkan RW,” jelasnya.
Indra juga menjelaskan bahwa pembangunan jalan tersebut kalau memakan lahan milik warga karena pembangunan yang awalnya 3 meter menjadi 6 meter dan 1 meter irigasi itu diluar patok.
“Sesungguhnya, ini adalah jalan yang direncanakan menjadi jalan utama menuju kampus Unesa yang kemudian tidak jadi. Unesa mengganti pintu gerbangnya di jalan raya Barat, Kalau sesuai sertipikat dan hasil PTSL tahun lalu, jalan yang dibangun tidak mengambil tanah milik warga,” tegas Indra.
Indra juga menyampaikan bahwa seharusnya berterimakasih kepada Unesa,karena menguntungkan warga Maospati khususnya.
““Kita harusnya berterima kasih pada Unesa yang telah memberikan banyak keuntungan bagi warga Maospati. Salah satunya, sarpras jalan ini terbangun karena adanya Unesa. Harga tanah melonjak 10 kali lipat, dan masih banyak keuntungan lain,” tutupnya.
Dalam pertemuan tersebut warga yanmg merasa tanahnya diambil untuk pembangunan jalan pertanian tersebut menerima penjelasan dari Kelurahan.(ryn)