Magetan,seputarjatim.co.id – Di tengah stigma pekerjaan “kotor” yang kerap dihindari generasi milenial dan Gen Z, Bintang Uci Rizqi Yongkyanto (30) justru membuktikan sebaliknya. Pemuda yang akrab disapa Yongki ini sukses menyulap kotoran hewan (kohe) menjadi komoditas bernilai ekonomi tinggi.
Ketekunan Yongki bersama tujuh rekannya di Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP) Irama Muda Berkarya berbuah manis. Usaha pengolahan kompos dan pembibitan yang mereka rintis dinobatkan sebagai salah satu dari 10 Terbaik dalam ajang perlombaan KUPP tingkat Kabupaten Magetan tahun 2025.
Penghargaan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wakil Bupati Magetan, Suyatni Priasmoro, di GOR Ki Mageti, Jumat (21/11/2025).
Perjalanan Yongki tidak instan. Ia telah menggeluti pengolahan kohe sejak 2019. Tiga tahun berselang, dengan pendampingan pemerintah, usahanya mendapatkan legalitas di bawah bendera PT Irama Nusantara Grup dan membentuk KUPP Irama Muda Berkarya dua tahun lalu.
Strategi Yongki terletak pada pembuktian kualitas. Ia menyadari bahwa kunci pemasaran kompos ada pada branding yang kuat dan hasil uji laboratorium.
“Saya juga memiliki lahan uji coba (demplot) hortikultura. Ini untuk meyakinkan konsumen bahwa penggunaan kompos produksi kami benar-benar berhasil menyuburkan tanaman,” jelas Yongki.
Strategi ini terbukti ampuh. Kompos produksinya kini merambah pasar luar daerah, mulai dari Ngawi, Madiun, hingga Ponorogo. Segmen pasarnya pun spesifik, menyasar petani hortikultura seperti kurma, alpukat, dan melon.
“Dalam kondisi normal, kami memproduksi sekitar 3 ton per bulan. Namun, saat musim hujan dan musim tanam tiba, permintaan melonjak hingga saya bisa menjual 5 ton per bulan. Petani sampai berebut,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Magetan, Suwata, menegaskan bahwa ajang ini merupakan bentuk evolusi pembinaan kepemudaan di Magetan.
Jika tahun-tahun sebelumnya pemerintah hanya berfokus pada pelatihan teori, tahun ini pendekatannya diubah menjadi kompetisi berbasis implementasi riil di lapangan.
“Kami ingin melihat kondisi riil implementasi usaha mereka, bukan sekadar pelatihan. Ini upaya konkret menggerakkan anak-anak muda Magetan agar menjadi wirausaha yang tangguh,” ujar Suwata.
Antusiasme peserta terbilang tinggi. Tercatat sekitar 90 kelompok mendaftar, yang kemudian diseleksi ketat hingga menyisakan 10 kelompok terbaik. Sebagai bentuk apresiasi dan stimulus, Pemkab Magetan memberikan uang pembinaan sebesar Rp10 juta bagi masing-masing kelompok pemenang.
“Harapan kami, dana tersebut digunakan untuk pengembangan usaha. Jika kegiatan ini menunjukkan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pemuda, Lomba KUPP akan kami tetapkan sebagai agenda tahunan rutin,” pungkas Suwata.
Untuk Informasi 10 KUPP terbaik diantaranya,KUPP Qirama Muda Berkarya,KUPP Muji Jaya Mandiri,KUPP Magetan Kreativ Agency,KUPP Batik Tulis Punjangga Raja,KUPP Ngrukti Bumi Green Chilli Farm,KUPP DigitalAdvisor Forum,KUPP Worldwide Youth Pioneer,KUPP Self Floris,KUPP Kerajaan Jamur,KUPP Tiga Putra Mandiri.(ryn)



