Magetan,seputarjatim.co.id – Kabupaten Magetan kembali menerima Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik MBKM dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta di Pendapa Surya Graha Magetan, Selasa (16/11/2024).
Pelaksanaan KKN ini dimaksudkan sebagai wahana mahasiswa belajar bersama masyarakat untuk mengaplikasikan keilmuan akademis, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam praktek lapangan dan berinteraksi langsung dengan masyarakat serta berpartisipasi dan berkontribusi dalam pembangunan.
80 mahasiswa UNS dari 10 Fakultas akan melaksanakan KKN selama 45 hari dan tersebar di 3 Kecamatan,diantaranya Panekan,Plaosan,Sidorejo.
Sekretaris Unit Pengelolaan KKN UNS, Yayan Suherlan menyampaikan bahwa mahasiswa UNS yang melaksanakan KKN akan memetakan potensi di masing-masing lokasi KKN.
“Yang pertama, tentu mahasiswa akan saya minta untuk memetakan potensi di masing-masing lokasi KKN baru membuat program kerja. Arahnya, kalau melihat potensi Magetan ya ke agrowisata, eduwisata atau wisata budaya,” katanya
Di bidang kesehatan, menurut Yayan, UNS akan membantu masalah TBS dan stunting. “Dari info yang diberikan ke kami, 70 persen stunting di Magetan justru terjadi pada keluarga mampu bukan keluarga miskin,” katanya.
Beberapa potensi Magetan seperti Durian dan Kopi juga akan menjadi perhatian KKN mahasiswa UNS untuk dikembangkan.
“Ada hektaran kebun durian yang mangkrak. Ada kopi lawu yang potensinya tak kalah dengan kopi nusantara lain. Ini coba akan kita gali untuk dikembangkan,” ucapnya
Pj. Bupati Magetan Hergunadi menyampaikan UNS selalu membantu Kabupaten Magetan disaat ada permasalahan.
“UNS selalu datang ketika Magetan punya kesulitan. Kami di Magetan ini punya kerja sama yang baik dengan UNS. Selamat datang adik-adik di Magetan,” katanya
Hergunadi juga berharap mahasiswa UNS yang KKN di Magetan memberikan manfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan pereonomian di desa.
“Magetan ini punya banyak masalah jadi bisa untuk materi KKN termasuk judul skripsi atau tugas akhir. Yang paling penting kehadiran adik-adik mahasiswa bisa menjadi teladan bagi warga di desa agar anak-anaknya punya keinginan untuk sekolah tinggi,” pungkasnya.(*)
