Selasa, 30 Desember 2025
BerandaDaerahFokus Tekan Stunting 2026,Pemkab Magetan Bakal Gandeng RS Luar Daerah dan Optimalkan...

Fokus Tekan Stunting 2026,Pemkab Magetan Bakal Gandeng RS Luar Daerah dan Optimalkan Buku KIA

-

Magetan,seputarjatim.co.id – Pemkab Magetan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) tengah menyusun strategi besar untuk mempercepat penurunan angka stunting pada tahun 2026 mendatang. Langkah ini diambil sebagai kelanjutan dari keberhasilan kolaborasi lintas sektor yang telah dibangun sejak Magetan ditetapkan sebagai lokasi fokus (lokus) nasional pada 2021 lalu.

Nutrisionis Penyelia Dinkes Magetan, Dwi Tutut Yanuarti, menegaskan bahwa berbagai prestasi yang diraih Magetan saat ini bukan hasil instan, melainkan buah dari pendampingan intensif, termasuk melalui program Aksi Cegah Stunting bersama Habibie Institute,Dari aksi cegah stunting itu dari sejak 2021 berjalan sampai dengan saat ini, peminatnya sudah sangat banyak di mana di setiap bulannya itu ada di kisaran 250-300 balita yang dikelola.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi saat ini adalah keterbatasan fasilitas kesehatan. Dwi mengungkapkan bahwa Magetan baru memiliki satu rumah sakit sebagai pusat rujukan utama bagi balita stunting maupun yang berisiko stunting. Sementara itu, jumlah balita yang memerlukan penanganan khusus cukup tinggi.

“Untuk mengatasi kendala ini, pada tahun 2026 kami berencana memperluas jaringan rujukan dengan menggandeng rumah sakit di luar wilayah Magetan, khususnya untuk meng-cover kebutuhan warga di wilayah timur dan selatan,” ujar Dwi,Jumat(19/2025).

Selain kendala fasilitas, Dinkes mengidentifikasi bahwa pola asuh dan rendahnya pengetahuan keluarga masih menjadi akar masalah utama stunting. Menariknya, temuan di lapangan menunjukkan bahwa banyak orang tua tidak memanfaatkan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) secara maksimal.

“Padahal Buku KIA adalah media edukasi paling lengkap dan sederhana yang sudah dimiliki setiap ibu sejak masa kehamilan. Ke depan, kami akan mengadvokasi Tim Penggerak PKK untuk menggerakkan literasi Buku KIA agar orang tua lebih mandiri dalam memantau tumbuh kembang anak,” tambahnya.

Strategi penurunan stunting di Magetan juga akan menyasar kemandirian pangan keluarga. Dinkes berencana berkolaborasi dengan Pokja III PKK serta dinas terkait seperti Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan), Dinas Pertanian, dan Dinas Ketahanan Pangan.

Dwi mencontohkan keberhasilan pemanfaatan ikan patin yang sempat meraih penghargaan sebagai bukti bahwa potensi lokal sangat efektif untuk pemenuhan gizi. Melalui sinergi ini, keluarga diharapkan mampu mengelola sumber daya pangan di sekitar mereka secara mandiri demi mencukupi kebutuhan nutrisi anak.

“Target kami jelas, di tahun 2026 semua elemen bergerak bersama—mulai dari layanan medis yang lebih luas hingga penguatan gizi berbasis potensi daerah—agar angka stunting di Magetan terus ditekan secara signifikan,” tutupnya.(ryn)

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti

Berita Terbaru