Magetan.seputarjatim.co.id – Kabupaten Magetan masih minim Alat Penerangan Jalan (APJ).Sekitar 13 ribu kebutuhan APJ, baru terpasang sekitar 5.000 unit. Dari total yang baru terpasang.
Dari 5000 unit yang terpasang,namun biaya rekening listrik mencapai 1.3 milyar rupiah per bulan,” ucap Ahmad Fausi Ichsan Kabid Prasarana Dishub Kabupaten Magetan.
Suhargo, Inovator Metode Efisiensi Energi, sekaligus pemilik perusahaan Energy Savings Company (ESCO) mempunyai solusi dalam menekan biaya penerangan jalan.
“Solusinya penerapan Konservasi Energi (PP RI 33/2023) skema kerjasama ESCO,payment from saving pemerintah zero invesment,” katanya,Jumat(10/05/2024)
menurut Suhargo pemegang hak kekayaan intelektual (HKI) paten Metode Efisiensi Energi,paten aparatus pengendali loses energi PJU dan paten Multi Catu Daya dan HKI lainya, di yakini dengan penerapan replikasi HKI paten di bidang efisiensi energi tersebut, dapat diperoleh efisiensi pemanfaatan energi PJU existing dan sekaligus dapat menekan biaya penerangan jalan dan peran serta daerah penurunan Emisi Co2 yang selaras dengan komitmen Presiden menuju Indonesia Net zero Emisi di tahun 2060.
Menurutnya Fauzi, bahwa pemerintah mempunyai kewajiban konversi energi dan sudah pernah diterapkan melalui kerjasama rasionalisasi di era kepemimpinan bupati Saleh Mulyono sejak thn 2005 sd 2012 sudah berjalan sekitar 7 tahun telah selesai dengan baik . Dan saat itu, sudah terbukti dalam menghemat pembayaran listrik di 7 kecamatan dengan teknologi yang sederhana terbukti bisa menghemat. Bahkan, hingga saat ini komponen sistem Rasionalisasi PJU, selama 20 tahun masih terpasang dengan baik,” katanya.
Namun, untuk memulai kerjasma skema ESCO lagi diperlukan langkah awal lagi yaitu mapping (audit pemanfaatan energi) dan kajian analisa potensi efisiensi energi dan desain sistem dengan teknologi PJU hemat energi terbarukan.
“Untuk saat ini, regulasi kerjasama esco lebih sederhana, jika Konservasi energi di sektor PJU existing dapat dilaksankan tanpa menambah anggaran pada APBD pemerintah ( zero investment ) sehingga tidak ada risiko finansial bagi pemda.
Upayanya penghematan biaya listrik yang di gagas Hargo sudah berjalan di empat kabupaten. Yakni Tulungagung di tahun 2004, Kabupaten Magetan 2005, Kabupaten Kendal pada 2006, dan Kabupaten Pati pada 2007,” imbuh Hargo.(*)
