Magetan,seputarjatim.co.id-Empat puluh proyek infrastruktur di Magetan tertunda,imbas dari efisiensi yang diterapkan oleh Pemerintah Pusat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang(DPUPR) Magetan,Muktar Wakid menyampaiakan bahwa akan ikut tegak lurus dengan Pemerintah Pusat terkait Efisinsi yang tertuang di Impres nomer 1tahun 2025.
Dampak efisiensi yang ada DPUPR Magetan dengan total Rp.23 Milyar dari DAK(Dana Alokasi Khusus) tidak ditransfer sedangkan DAU transfer akan tetapi tidak jadi yang mengakibatkan tertundanya 40 proyek.
“Dengan adanya efisiensi di DPUPR ini dengan total Rp.23 Milyar mengakibatkan 40 proyek tertunda,ditambah lagi DAU efisiensi seperti Perjalanan dinas(SPPD),Mamin,ATK,bahhkan publikasi, dengan total sekitar Rp.2 Milyar sehingga total efisiensi yang ada di PU ini sekitar Rp.36 Milyar” jelasnya,Rabu(19/03/2025).
40 proyek fisik yang batal terkdampak efisiensi diantaranya proyek yang besar yaitu:
Jalan Genengan – Lembeyan,Jalan Takeran – Genengan,Jalan Tulung – Kenongomulyo,Jalan Parang- Turus,Jalan Pupus Semen,Dan untuk jaringan irigasi ada 1 yang batal.
Muktar Wakid juga menyampaikan bahwa hasil efisiensi yang rencananya akan di realokasi untuk kegiatan-kegiatan yang mana belum ada instruksi dari ketua tim anggaran dan masih menunggu hasil pembahasan dari tim anggaran.
“Jadi sekarang sisa yang ada ini yang akan kita kerjakan yaitu proyek-proyek yang sifatnya tidak terlalu besar seperti gedung budaya Mauspati,Sedangkan Proyek prioritas yang terdampak efisiensi di antaranya,Drainase didepan Unesa,dan di depan Stasiun Magetan,” imbuhnya
Kepala Dinas PU juga menyampaikan bahwa untuk depan Stasiun Magetan yang sudah memiliki MOU dengan PT KAI dan sudah dapat alokasi berupa Lokomotif yang akan digunakan untuk tugu di depan Stasiun Magetan.
“Kita sebenarnya sudah dapat alokasi berupa Lokomotif yang akan digunakan untuk Tugu didepan Stasiun dan sudah kita alokasikan anggaran sebesar Rp.1,1 Milyar akan tetapi batal terefisiensi dan ini sudah saya sampaikan kepada tim anggaran dimana proyek –proyek prioritas dan terkena efisiensi,” ucapnya.
Muktar Wakid berharap bahwa proyek-proyek yang terefisiensi bisa direalokasi dari hasil efisiensi seluruh Kabupaten.(ryn/SJ)