Magetan,seputarjatim.co.id – Dalam rangka mendukung dibukanya Kampus Unesa di Magetan,Pada Agustus 2024 serta dimulainya proses belajar mengajar, serta dibutuhkan banyak rumah kos yang nantinya akan digunakan untuk tempat tinggal para mahasiswa Unesa yang diperkirakan berjumlah sekitar 1.200 orang. Keberadaan para mahasiswa tersebut yang juga akan berdampak pada meningkatnya kunjungan wisata sekaligus meningkatnya perekonomian masyarakat.
Usaha rumah kos merupakan bagian dari usaha akomodasi, sehingga keberadaan rumah kos sangat penting dalam mendukung kegiatan pendidikan yang diselenggarakan Unesa sekaligus juga mendukung kegiatan kepariwisataan. Sehingga untuk mewujudkan hal tersebut maka diperlukan pelayanan rumah kos yang prima berlandaskan sapta pesona (Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah dan Kenangan).
Sedangkan keberadaan rumah kos di sekitar Kampus Unesa Magetan tentunya merupakan hal yang baru, sehingga untuk menumbuhkan kepercayaan dari Kampus Unesa dan mahasiswa serta untuk mewujudkan sapta pesona tersebut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata(Disbudpar) adakan pembinaan dan pelatihan bagi pemilik kos.
Pelatihan peningkatan pelayanan kepada pemilik rumah kos di sekitaran kampu Unesa digelar di Café Sadel Maospati.
Kepala Disbudpar Magetan,Joko Trihono menyampaikan bahwa dalam setiap peradaban baru adalah sebuah tatanan baru yang berada di lingkungan Maospati sebagai kawasan kampus Unesa Maospati yang akan mengalami perubahan dan lompatan peradaban.
“Tuntutan proses perubahan ini harus selalu diikuti. warga Maospati akan berlipat jumlahnya dan akan menjadi sebuah kulturasi. Proses alami perubahan peradaban dengan hadirnya Unesa akan membuat sebuah dampak positif jika dapat dikelola dengan baik. Potensi dampak negatif atau ekses yg mungkin terjadi diupayakan untuk dapat dijadikan menjadi kebermanfaatan bagi masyarakat,” ucapnya,Selasa(09/07/2024)
Joko meminta tokoh masyarakat dan semua masyarakat yang ada di sekitar Kampus Unesa harus ikut mengawasi dan turut serta dalam mendukung lompatan peradaban baru ini.
“Kawasan kampus Unesa berdampak langsung terhadap keberadaan tempat kos. Ini adalah pondasi yang pertama. Kebutuhan yg mengikuti seperti Laundry, Fotocopy, Kios HP, Cafe dan warung-warung di sekitar dan bagi Pariwisata ketika libur kuliah destinasi wisata di Kabupaten Magetan bisa lebih banyak kunjungannya,” ungkapnya
Joko menambahkan bagaimana salah satu multiplier efek Pariwisata yang dapat berkorelasi dengan Keberadaan Rumah Kos Mahasiswa yaitu standarisasi untuk Role Model bagi tempat kos saat ini. Menurut data ada 13 jumlah total rumah kos terdaftar di Mranggen Dan pada acara ini ada terdaftar 49 orang pemilik kos, yang berada di sekitar Kampus Kampus Unesa 5 Maospati. Magetan.
“Tahun ajaran yang sudah berlangsung ada 1.100 mahasiswa yang telah terdaftar. Minimal ada 2.200 mahasiswa yang berpotensi datang ke Maospati. Jangan sampai jadi “Rumah Kos Las Vegas”. Jangan sampai ada judi online atau prostitusi online,” imbuhnya
Joko berharap dampak positif yang diberikan sejak dini, hindari penyediaan rumah kos yang LV (Las Vegas). Perlu disiapkan ruang untuk bersosialisasi,seperti ada ruang tamu dan dapur bersama untuk menjadi tempat bersosialisasi. bertamu di tempat kos jangan di kamar.
“Kami berharap jangan sampai mereka menjadi yang ekslusif menyendiri, tetapi sebagai warga yang inklusif, walau mereka tidak tercatat di dalam KK warga Maospati,berikan kenyaman dan keramahtamahan untuk tinggal bersama kita dan rumah kita,” pungkasnya.(*)