Magetan,seputatjatim.co.id–Stunting merupakan masalah gizi yang serius yang berimbas pada perkembangan anak dan kesehatan jangka panjang. Masalah ini sering kali dipicu oleh kurangnya asupan nutrisi yang adekuat selama fase kritis pertumbuhan anak, khususnya pada balita dan ibu hamil.
Untuk itu Kelurahan Sukowinangun, terdapat inisiatif penting untuk mengatasi masalah stunting melalui penyelenggaraan lomba Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita dan ibu hamil.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang guna menurunkan angka prevalensi stunting di kawasan tersebut.
Pada tahun 2024, di Kelurahan Sukowinagun terdapat sembilan anak yang teridentifikasi mengalami stunting. Situasi ini menjadi perhatian besar bagi pihak pemerintah setempat dan juga masyarakat.
Dengan kegigihan dan dukungan dari berbagai pihak, pada tahun 2025, angka ini dapat berkurang menjadi lima anak yang mengalami stunting.
“Keberhasilan ini tidak hanya bergantung pada penggalangan kesadaran, tetapi juga pada implementasi pemrograman yang terukur dan berkelanjutan,” ucap Kepala Kelurahan Sukowinangun Agus Ary setelah membuka PMT yang dilaksanakan di. Aula kelurahan sukowinangun,Selasa(24/06/2025)
Lomba PMT yang diselenggarakan di Kelurahan Sukowinangun merupakan langkah strategis untuk mengedukasi masyarakat. Lomba yang di ikuti ibu-ibu perwakilan dari RT se Kelurahan sukowinagun ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat berkompetisi dan kesadaran akan pentingnya pemenuhan gizi.
“Aktivitas ini tidak sekadar menjadikan lomba semata, tetapi lebih jauh lagi bertujuan untuk menjelaskan secara langsung kepada peserta mengenai berbagai ragam makanan bergizi serta cara penyajiannya dengan menarik,” imbuhnya.
Agus juga menyampaikan bahwa untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai pelatih dan ahli gizi dilibatkan untuk memberikan pelatihan dan pengarahan yang diperlukan.
“Selain itu, lomba PMT ini juga menjadi ajang bagi masyarakat untuk saling berbagi informasi dan pengalaman dalam mengatasi masalah gizi keluarga,” ungkapnya.
Secara keseluruhan, inisiatif lomba PMT di Kelurahan Sukowinangun merupakan salah satu langkah positif dalam upaya pencegahan stunting. Dengan penurunan angka prevalensi stunting dari sembilan anak pada tahun 2024 menjadi lima anak pada tahun 2025, dapat dilihat adanya progres yang menggembirakan. Melalui edukasi, kolaborasi, dan dukungan yang berkelanjutan, masyarakat diharapkan dapat bersama-sama menciptakan generasi yang lebih sehat dan bebas dari masalah gizi di masa depan.
Dalam lomba tersebut pemenangnya lansung diumumkan dan ini pemenenagnya.
Juara I no 14 ,nilai 270 dari RT 03 RW 04.
Juara II no 17,nilai 260 dari RT 03 RW 01.
Juara III no 03,nilai 255 dari RT 06 RW 03.
Juara Harapan 1 no 10,nilai 250 dari RT 05 RW 03.
Juara Harapan 2 no 15,nilai 245 dari RT 06 RW 02.
Juara Harapan 3 no 16,nilai 240 dari RT 03 RW 02.(ryn)