Selasa, 30 Desember 2025
BerandaDaerahAwal Tugas Berat Sekda Magetan Welly Kristanto: Hadapi Resistensi Internal dan Ujian...

Awal Tugas Berat Sekda Magetan Welly Kristanto: Hadapi Resistensi Internal dan Ujian APBD 2026

-

Magetan,seputarjatim.co.id–Pemerintahan Kabupaten Magetan kini memiliki nahkoda definitif di posisi Sekretaris Daerah (Sekda) menyusul dilantiknya Welly Kristanto pada hari ini.

Pelantikan ini secara resmi mengisi kekosongan jabatan Sekda, namun di sisi lain, penunjukan tersebut dikabarkan menimbulkan resistensi di kalangan internal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Magetan dari Fraksi Golkar,Didik Haryono menanggapi pelantikan ini dengan pernyataan bahwa posisi Sekda kini telah terisi, memastikan adanya kepemimpinan yang jelas dalam birokrasi.

“Dengan dilantiknya Bapak Welly Kristanto, ini menegaskan bahwa jabatan Sekda sudah terisi. Nahkoda pemerintahan sudah ada,” ujarnyaJumat (07/11/2025).

Namun, sumber di internal DPRD Magetan menyoroti adanya tantangan besar yang harus dihadapi Welly Kristanto. Pelantikan ini memicu resistensi di kalangan pejabat senior Pemkab Magetan.

Alasan resistensi tersebut bersumber dari kesenjangan senioritas, baik dari segi usia maupun jabatan fungsional kepala dinas. Beberapa pejabat dinilai merasa lebih superior dan memiliki kapasitas yang lebih matang dibandingkan Sekda yang baru dilantik.

Kondisi ini, menurut Fraksi Golkar, berpotensi menciptakan apatisme di kalangan bawahan Sekda dalam menjalankan tugas dan kewenangan mereka.

Ujian sesungguhnya bagi kepemimpinan Welly Kristanto akan segera terjadi, yaitu dalam proses penyusunan dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2026.

Sebagai Sekda, Welly Kristanto secara otomatis menjabat sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Ia memiliki waktu yang sangat singkat—sekitar 23 hari untuk menuntaskan seluruh tahapan pembahasan APBD 2026. Tahapan krusial yang harus diselesaikan meliputi,Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD),Kebijakan Umum Anggaran (KUA),Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dan Draft APBD.

“Tinggiinya resistensi internal akan dijawab oleh kapasitas Pak Welly yang akan diuji saat penyelesaian APBD 2026,” tegasnya.

Tantangan Sekda Welly Kristanto semakin berlipat ganda karena ia harus menghadapi dua medan pertempuran sekaligus: apatisme di internal Pemkab dan kepentingan lembaga DPRD yang bermacam-macam.

“Kemampuan Sekda akan diuji ketika dihadapkan dengan dewan yang punya kepentingan yang berbeda-beda, sementara di internal ada apatisme,” tambahnya.

Kegagalan untuk mengesahkan APBD 2026 sebelum akhir bulan ini dinilai akan menjadi indikasi langsung dari kegagalan Welly Kristanto dalam mengonsolidasikan birokrasi dan memimpin TAPD.

Sementara itu Bupati Magetan dalam pelantikan sekda tersebut secara khusus menyampaikan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mendukung sekda.(ryn)

Berita Terkait

2 KOMENTAR

  1. Ayolah bangun, Sekda definitif sudah ada.
    Magetan tuh butuh yang guyub mode on dan move on, bukan yang ego mode activated. Kalau ada pejabat ngerasa lebih pinter dan lebih hebat, mending buka kursus wae, jangan jadi pejabat 😄✌️

  2. Ayolah bangun, Sekda definitif sudah ada.
    Magetan tuh butuh yang guyub mode on dan move on, bukan yang ego mode activated. Kalau ada pejabat ngerasa lebih pinter dan lebih hebat, mending buka kursus wae, jangan jadi pejabat 😄✌️

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti

Berita Terbaru