Magetan,seputarjatim.co.id– Identifikasi kepolisian yang menyebut pelaku perusakan Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Magetan beberapa hari lalu adalah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) menuai sorotan tajam dari Anggota DPRD Magetan, Hendrad Subyakto. Kader PDI Perjuangan tersebut menilai insiden ini harus menjadi momentum evaluasi total terhadap sistem penanganan ODGJ di wilayah Magetan.
Hendrad Subyakto secara terbuka mempertanyakan efektivitas penanganan ODGJ oleh instansi terkait. Menurutnya, fokus utama adalah memastikan ODGJ tertangani dengan baik dan tidak berkeliaran di ruang publik.
“Kami mempertanyakan bagaimana penanganan ODGJ di Magetan. Poinnya, kan harus tertangani, tidak boleh liar berada di jalanan. Apalagi sebelumnya kita juga dengar ada ODGJ melempar rumah dan anak, ini sudah mengkhawatirkan,” ujar Hendrad pada Rabu (15/10/2025).
Lebih lanjut, Anggota Komisi C DPRD Magetan ini mengungkapkan bahwa ia menerima laporan mengenai adanya kendala dalam pasokan obat bagi ODGJ di beberapa kecamatan. Ia menekankan bahwa pemberian obat harus dilakukan secara intensif melalui Puskesmas atau layanan kesehatan lainnya untuk menjamin kestabilan kondisi pasien.
“Pasokan obatnya ini bagaimana, beberapa desa mengeluh penanganan ODGJ, terutama yang tak memiliki keluarga. Ini masalah serius yang harus ditangani Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan,” tegasnya.
Sebelumnya, Dinas Sosial dan Polres Magetan telah mengidentifikasi pelaku perusakan kantor PDI Perjuangan tersebut. Informasi yang dikumpulkan menyebutkan bahwa pelaku memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Sidoarjo dan memiliki keterangan medis yang mengonfirmasi statusnya sebagai ODGJ. Insiden ini, menurut Hendrad, adalah alarm bagi Pemerintah Kabupaten Magetan untuk segera menertibkan dan memastikan penanganan ODGJ berjalan sesuai standar kemanusiaan dan ketertiban umum.(ryn)
