Magetan,seputarjatim.co.id – Sebagai Pengingat akan adanya sejarah tua di Kabupaten Magetan, berbagai upaya dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Magetan, diantaranya tari Jalak Lawu, ” Tari Sang Dharma Wangsa”.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Magetan, Joko Trihono mengatakan, adanya “Tari Sang Dharma Wangsa”adalah salah satu langkah konkret Pemkab Magetan untuk mengenalkan bahwa di Magetan ada catatan sejarah Mataram kuno terakhir.
“Magetan ini memiliki sebuah sejarah kerajaan tua, yang namanya dharmawangsa Teguh, karena dalam sejarah ada beberapa tercatat, terakhir Mataram kuno itu bergeser ke timurnya Gunung Lawu, di salah satu tempat yang namanya Wotan, di Desa Blaran, Kecamatan Barat,”jelas Joko Trihono.
Joko juga menambahkan bahwa Tari Sang Dharmawangsa, langsung ditampilkan dalam pagelaran Seni Budaya, Pameran Produk Unggulan dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Magetan, di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (13/5/2023).
“Kemarin langsung tampil di TMII Jakarta, antusias masyarakat sangat luar biasa sekali,”ujarnya.
Selain “Tari Sang Dharmawangsa”, di tahun 2022 lalu, Disparbud juga menghasilkan sebuah karya yang bernama “Tari Jalak Lawu”, yang saat ini sudah proses di hak patenkan oleh Pemkab Magetan.
“Tari Jalak Lawu ini menggambarkan sebuah perjalanan suci Prabu Brawijaya ke Gunung Lawu yang di kawal oleh Wongso Menggolo. Nah, kemudian, konon Wongso Menggolo ini menjelma menjadi Jalak Lawu, yang akan menjadi petunjuk jalan para pendaki Gunung Lawu yang berniat baik,” imbuhnya.
Dengan adanya beberapa hasil karya seni budaya itu, secara otomatis juga akan ikut mengangkat sektor kepariwisataan di Magetan. Dengan harapan para wisatawan akan betah berwisata ke Magetan.
“Seni budaya dan Pariwisata ini seperti dua sisi mata uang, meskipun gambarnya berbeda tapi tetap satu kesatuan. Jadi dengan membranding seni budaya, pastinya akan mendorong peningkatan di sektor Pariwisata,”tutupnya.(*)