Magetan,seputarjatim.co.id – Pemerintah Kabupaten Magetan terus menggencarkan upaya intervensi gizi demi menekan angka kasus gagal tumbuh pada anak (stunting). Langkah konkret ini direalisasikan melalui penyaluran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada ratusan balita yang dipusatkan di Pendopo Surya Graha.
Bupati Magetan, Nanik Sumantri, dalam arahannya menegaskan bahwa persoalan stunting memiliki dampak jangka panjang yang serius. Menurutnya, isu ini tidak boleh dikerdilkan sekadar sebagai masalah kesehatan fisik semata, melainkan ancaman bagi kualitas sumber daya manusia di masa depan.
“Stunting bukan hanya soal kesehatan, ini berkaitan erat dengan masa depan generasi penerus bangsa kita. Jika kita ingin mencetak generasi yang cerdas dan unggul, masalah ini harus ditangani dengan serius,” ujar Nanik.
Nanik mengakui bahwa berdasarkan data terkini, Kabupaten Magetan telah menunjukkan tren positif dengan adanya penurunan prevalensi stunting. Namun, ia mewanti-wanti seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan masyarakat untuk tidak terlena dengan capaian tersebut.
“Penyelesaian masalah ini tidak boleh berhenti hanya karena angka sudah turun. Stunting harus diberantas hingga tuntas agar Kabupaten Magetan benar-benar memiliki generasi emas yang sehat,” tambahnya.
Senada dengan Bupati, Kepala Badan Koordinasi Wilayah (Kabakorwil) I Madiun, Heru Wahono Santoso, turut memberikan apresiasi atas langkah cepat Pemkab Magetan. Ia menilai upaya yang dilakukan sudah berada di jalur yang tepat.
Heru menyoroti bahwa meskipun angka prevalensi di Magetan sudah mengalami penurunan, upaya untuk menekan angka tersebut ke titik terendah masih harus terus dilakukan. Ia menekankan pentingnya gotong royong dalam menuntaskan isu nasional ini.
“Angka memang sudah turun, namun upaya menurunkannya lagi tidak boleh kendor. Kuncinya ada pada kolaborasi semua pihak. Tidak bisa hanya pemerintah, masyarakat—terutama keluarga penerima bantuan langsung—harus proaktif memastikan asupan gizi anak terpenuhi,” pungkas Heru.(ryn)



