Magetan,seputarjatim.co.id- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan secara resmi mengukuhkan Satuan Karya Penanggulangan Bencana (Saka PB) dengan melibatkan anggota Pramuka Penegak dan Pandega tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Pembentukan Saka PB ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat potensi relawan muda dalam upaya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di wilayah Magetan.
Pengukuhan Saka PB dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan perkemahan di Telaga Wahyu. Selain seremoni, kegiatan tersebut diisi dengan aksi nyata berupa bersih-bersih sampah di sekitar area Telaga Wahyu, sekaligus menjadi upaya promosi destinasi wisata setempat.

Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Magetan, Yok Sujawardi, menyatakan bahwa pembentukan Saka PB adalah inisiatif penting untuk melatih generasi muda Pramuka agar memiliki keterampilan dan kesiapsiagaan yang mumpuni dalam menghadapi potensi bencana.
“Saka Penanggulangan Bencana ini adalah upaya strategis kami dalam melatih generasi muda Pramuka agar memiliki keterampilan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana,” ujar Yok Sujawardi,Sabtu(11/10/2025)
Pengukuhan dilakukan oleh Ketua Harian Kwartir Cabang (Kwarcab) Magetan, Saif Mucklissun, yang mewakili Ketua Kwarcab.
Menurut Yok, peran Saka PB sangat krusial dalam mitigasi bencana, mengingat Kabupaten Magetan memiliki sejumlah wilayah yang rawan terhadap bencana longsor dan kekeringan.
“Terbentuknya Saka Penanggulangan Bencana sangatlah penting dalam upaya mitigasi. Sebab, Magetan memiliki beberapa titik wilayah yang rawan longsor dan kekeringan,” tambahnya.
Ia berharap pelantikan Saka PB ini dapat memacu semangat seluruh elemen yang tergabung, sehingga program pelatihan yang direncanakan dapat berjalan optimal dan sesuai harapan.
Lebih lanjut, Yok Sujawardi menjelaskan bahwa Saka Penanggulangan Bencana bukan hanya sekadar program pelatihan teknis. Program ini juga menjadi bagian dari pendidikan karakter. Melalui berbagai kegiatan, para anggota Pramuka diajarkan tentang nilai-nilai penting seperti kepedulian sosial, solidaritas, gotong royong, dan tanggung jawab.
“Nilai-nilai inilah yang harus menjadi pondasi kuat dalam upaya penanggulangan bencana di masa depan,” pungkasnya.(ryn)