Magetan,seputarjatim.co.id– Gumolong Lampah Hastugkoro Andum Berkah Rahayu merupakan tradisi spiritual yang dilaksanakan di bulan suro.
Gumolong Lampah Hastugkoro Andum Berkah Rahayu merupakan perjalanan spiritual wujud ikhtiar yang sungguh-sungguh bukan hanya sekedar perjalanan fisik dan hiburan.
Kirab diawali dengan Bupati Magetan,Nanik Endang Rusminiarti menyerahkan pusaka kepada pimpinan kirab kemudian dikirab dengan lampah Hastungkoro.
Dalam perjalanan tirakat budaya wujud doa dan iktiar,Pusaka kadipaten yang turut di bawa dan di ikuti bolu dengan wujud lesung yang melambangkan kemakmuran,nasi golong lambang kemakmuran,dan bedug yang melambangkan religious.
Bupati Magetan,Nanik Endang Rusminiarti menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk wujud syukur kepada Allah SWT.
“Ini merupakan wujud syukur dan memperingati bulan Muharam,Semoga Magetan ayem tentrem,subur,Makmur dan mendapatkan berkah,” ucapnya,Sabtu(05/07/2025)malam.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata(Disbudpar) Magetan,Joko Trihono menyampaikan,bahwa ini merupakan doa dengan berjalan.
“Lampah Hastungkoro merupakan berdoa yang dilakukan sambil berjalan dan diiringgi dengan kidung doa,selain itu tembang doa secara Islam yang berupa mocopat,” ungkapnya
Lanjut Joko,bahwa prosesi akan dilanjutkan dengan jamasan pusaka dengan air dari tujuh sumber mata air sebagai simbol pembersihan dan penyucian.
Setelah berbagai prosesi telah usai,sego golong serta bolu rahayu dibagikan kepada masyarakat sebagai bentuk berkah.
Lampah hastungkara menjadi simbol pendalaman spiritual dengan sarana tradisional dan budaya.
Lampah hastungkoro juga menjadi ajang pelestarian budaya yang kaya akan nilai-nilai luhur,yang mana di setiap langkah dan doa tersirat harapan akan keberkahan serta kedamaian bagi seluruh masyarakat.(ryn)
