Kamis, 3 Juli 2025
BerandaDaerahMesin Penyelesaian Sampah,Diciptakan Di Magetan Dihargai Pemkab Lain

Mesin Penyelesaian Sampah,Diciptakan Di Magetan Dihargai Pemkab Lain

-

Magetan,seputarjatim.co.id – Putra asli Magetan berhasil menciptakan alat untuk menyelesaikan permasalahan sampah,alat ini menyerupai tungku pembakaran atau insinerator.

Sejumlah daerah memutuskan untuk menyelesaikan sampah menggunakan alat menyerupai tungku pembakaran atau insinerator. Dan, alatnya itu dibeli dari Magetan.

Sigit Supriyadi sang pencipta alat penyelesaian sampah dan juga merupakan Kepala Desa Taji mengatakan bahwa alat teresebut bukan pengolahanan sampah akan tetapi alat penyelesaian sampah.

“Alat saya bukan pengolahan sampah, tapi penyelesaian,” katanya

Kades Desa Taji itu menyebut alatnya sebagai oxynerator atau mesin oksidasi sampah karena pembakaran ganda. Sedang, insinerator merupakan pembakaran.

Kenalannya dengan sampah, bermula dari obrolan dengan pimpinan Ponpes Al Fatah Temboro di sawah. Dia diminta untuk mengatasi sampah di ponpes yang memiliki ribuan santri tersebut.

“Pondok kan hanya 300 meter dari sini,” kata Sigit saat berada di bengkel palugada miliknya.

Sigit mengaku mulai berpikir untuk menyelesaikan sampah karena permintaan itu, sekitar tahun 2023. Dia kemudian menciptakan tungku pembakaran sampah. Dengan uji coba berulang-ulang, mulai dari yang ukuran kecil, hingga yang terakhir dan diminati berbagai daerah. Ukurannya 2,5 meter kali 2,5 meter dengan tinggi  4,5 meter.

Terbuat dari batu bata Magetan dengan metode pembakaran tertentu, yang direkatkan dengan bahan yang khusus. Di dalam tungku, ada elemen baja karbon yang dirakit sedemikian rupa sehingga mampu membakar sampah dengan minim residu.

Dalam satu shift kerja, oxy-insineratornya mampu membakar hingga 30 ton sampah. Kalau di desa atau kelurahan menghasilkan sampah 1 ton per hari, maka tungku Sigit bisa menyelesaikan sampah di 30 desa/kelurahan.

Dan saat ini sudah beberapa daerah yang sudah membeli alat penyelesaian sampah tersebut.

“Probolinggo, Bontang, Jakarta, Karanganyar yang sudah beli. Saat ini, saya ada pesanan dari Sukoharjo,” ungkapnya.

Alat yang dibuat Sigit, dirakit di lokasi pemesanan. Di bengkelnya yang tak jauh dari kantor desa, dia membuat semua materialnya. Pembuatannya memakan waktu sekitar satu bulan.

“Harganya 250 juta belum termasuk ongkos kirim. Lebih murah dibanding alat lain dengan kapasitas sekitar 5 ton sampah yang mencapai satu milyar,” jelasnya.

Mengapa Magetan tak membeli, malah daerah lain. Sigit mengaku tidak tahu.

“Bupati Probolinggo yang mengutus anak buahnya untuk membeli alat ini hanya mengatakan masyarakat punya masalah yakni sampah, ya kewajiban kita untuk memiliki solusinya,” cerita Sigit.

Karena teknologi tepat guna ciptaannya itu Sigit mengaku sudah ratusan orang datang mengunjunginya. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga sudah dan membantu proses paten tungkunya Sigit.

Mantan CEO Jawa Pos Grup Dahlan Iskan juga pernah datang dan menulis di kolomnya yang terkenal, Disway. Tulisan di akhir 2023 itu, ditutup begini: Rasanya Sigit berhasil menemukan cara mengatasi sampah Indonesia. Tidak perlu lokasi besar. Mungkin Sigit akan dibenci orang banyak. Caranya menyelesaikan sampah itu merugikan para pemain proyek besar di bidang sampah. (ryn)

Print Friendly, PDF & Email

Berita Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti

Berita Terbaru