Magetan,seputarjatim.co.id – Beragam cara masyarakat untuk menyambut bulan Ramadhan,seperti Paguyuban Panahan PASHUPATASTRA Magetan yang menggelar Gladen Ramadhan.

Jemparingan Gladen Ramadhan di ikuti sekitar 31 paguyuban dengan jumlah peserta sekitar 90 orang kategori Putra dan putri dari beberapa wilayah diantaranya Gunung Kidul,Yogyakarta,Klaten serta beberapa wilayah yang ada di Jawa Timur.
Jemparingan Gladen Ramdhan yang digelar di sasana PASHUPATASTRA desa Ringinagung,Magetan,selain mengasah Insting,Konsentrasi,dan kesabaran,jemparingan ini juga melestarikan budaya Mataraman.

Kepala Desa Ringginagung,Triyana menyampaikan sangat bangga dengan adanya Jemparingan gladen Alit dalam rangka menyambut bulan Ramadhan.
“Jemparingan ini merupakan budaya leluhur yang harus kita lestarikand,agar anak cucu kita juga mengenal apa jenparingan itu,” ucapnya
Dikesempatan yang sama kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Magetan, Joko Trihono menyampaikan Apresiasi kepada penyelenggara jemparingan Gladen Alit dalam rangka menyambut bulan Ramdhan.Kegiatan budaya seperti jemparingan gladen alit bisa mengedukasi anak-anak muda tentang nilai luhur tradisi para leluhur bangsa Indonesia yang perlu di lestarikan.

“Kalau bukan kita yang mengenalkan budaya jemparingan ini kepada anak-anak muda siapa lagi?,kalua budaya ini tidak kita kenalkan dan lestarikan kemungkinan generasi muda kita tidak akan mengenalnya,” jelasnya
Joko juga menyampaikan filosopi jemparingan,adalah pemanthanging gandawa pemanthanging cipto yang berarti pemanah membidik sasaranya denga menggunakan hati bukan mata.

“Jemparingan budayan yang dapat menyatukan pikiran,jiwa,dan raga dalam satu kesatuan,” katanya
Joko juga berharap dengan adanya gladen jemparingan ini semakin membumi dan begitu juga generasi muda unmtuk ikut melestarikan budaya leluhur.(ryn)